Mengingat Tragedi Berdarah Kota Rengat 5 Januari 1949

JadiTau. Sejarah adalah guru kehidupan itulah hal yang memang benar, kali ini pembahasan mengenai sejarah peristiwa yang hingga masa sekarang terus terkenang, dan peristiwa yang akan dibahas dilakukan secara lengkap simak terus sobat jadi tau.

Pendahuluan

Kejadian ini merupakan peristiwa yang dimana saat masa kolonial belanda menjajah Indonesia melakukan aksi kekejaman yang membuat kota rengat berduka tanpa tanda-tanda atau ultimatum apapun aksi kekejaman yang menewaskan ribuan orang yang tidak bersalah menjadi korban tewas dalam kejadian yang hanya berlangsung sehari saja yaitu pada saat 5 januari 1949. Untuk itu simak peristiwa yang membuat kita bersyukur karena sudah merasakan kemerdekaan tanpa takut oleh penjajah pihak asing.

Awal Peristiwa

Saat pagi hari di 5 januari 1949 pada pukul 06:00 WIB pesawat yang memiliki jenis Mustang dengan corak merah di depannya yang dimiliki oleh koloni belanda melakukan aksi terbang rendah dilangit Kota Rengat yang pada semalam nya telah diguyur hujan yang masih pagi masih adem suasananya. Memang sebelum hari rabu tanggal 5 januari 1949 tersebut banyaknya desas desus soal kabar bahwa adanya tentara Belanda yang ingin kembali menyerang Kota Rengat sebagai upaya merebut kembali kekuasan dikarenakan Indonesia sendiri telah melakukan proklamasi yang dimana Indonesia seharusnya merasakan kebebasan tanpa ancaman pihak luar.

Konflik Peristiwa

Saat para masyarakat kota Rengat memang masih belum mempercayai hal itu, namun mereka mulai merasakan was-was dan firasat yang buruk sebab adanya dilangit kota mereka ada dua pesawat Belanda itu justru yang dibawa oleh penjajah yakni bom yang sangat banyak dan dijatuhkan ketempat umum yang sangat ramai dimulai dari pasar, jalan raya, rumah sakit, rumah warga sipil pun menjadi incarannya selain dari markas tentara Indonesia pada saat itu pula kota Renggat sangat berisiki karena bunyi bom yang meledak di tanah ditambah adanya histeris massal para masyarakat.

Lalu saat itu bom telah banyak dijatuhkan mulailah berserakan dimana-mana tubuh manusia ada yang utuh dan ada yang tidak utuh, lalu dijalan juga banyaknya darah yang tercecer. Para tentara Indonesia pun berusaha sangat luar biasa menembakkan pesawat miliki belanda tetapi justru markas tentara dihancurkan oleh bom.

Konflik Peristiwa Berlanjut

Kekejaman yang dilakukan oleh para kolonial belanda tak hanya dari dua pesawat mustang yang berakhir pada jam 09:45 WIB, kedua pesawat itu mungkin telah berhasil sesuai rencana dan mengakhiri nya dan justru semakin berlanjut dengan armada tambahan yang dikirim oleh belanda dengan munculnya tujuh pesawat Dakota dimana mereka pun menerjunkan ratusan tentara Korp Spesialie Tropen (KST) atau yang dikenal pasukan baret merah, pasukan yang sangat terlatih dimiliki oleh belanda yang selalu melakukan pelatihan di Batu Jajar, Bandung. Kabar dari pasukan baret merah ini justru dilatih langsung oleh Kapten Westerling dimana kapten ini sangat terkenal dengan kekejaman dan aksi tak manusiawinya. Pasukan ini diterjunkan di daerah Sekip yang berawa-rawa dan selama ini tidak begitu terjaga oleh tentara republik yang merupakan celah yang bisa dimanfaatkan oleh para tentara koloni.

Penuturan Saksi Hidup

Menurut saksi yang masih hidup yaitu HM Wasmad Rads, mantan Komandan Markas Bataliyon III, Resimen IV, Banteng Sumatera berpangkat Letnan Muda TNI AD menurut penuturan nya yang ia pun yang menjadi komandan markas saat itu dan menyaksikan sendiri bahwa perhatian saat itu benar-benar kacau balau, banyaknya problem apa dahulu yang haris diutamakan dikarenakan aksi gerilya dari belanda berlangsung sangat cepat dan tanpa disadari atau tidak dapat diendus misalkan saja menurut pengakuan nya "antara menghadang laju pasukan penerjun dengan korban yang bergelimpangan, ada juga Seorang ibu memeluk tubuh anaknya yang dimana sang ibu terluka parah, lalu seorang wanita sangat berteriak histeris didepan putrinya yang mengalami luka dan mebuat putrinya meninggal bingung harus yang mana dahulu yang ditolong termasuk juga lubang perlindungan lalu yang saya lihat juga sudah sangat banyak mayat-mayat dan korban yang terluka parah. Lalu dengan keadaan yang sangat rapuh dan memikirkan jika serangan demi serangan dari belanda semakin digencarkan maka tidak mungkin lagi kalau 100% seluruh warga atau masyarakat kota Renggat menemui ajalnya secara bersamaan dalam satu hari”

Kemudian balik lagi dengan cerita peristiwa saat itu para warga sudah amat panik serta kota Renggat menjadi kacau balau karena serangan udara, dan ditambah adanya pasukan terlatih yang memiliki persenjataan lengkap. Serangan dari pasukan Belanda tersebut sangat cepat dan langsung membuat kota rengat seperti kota kematian dikarenakan selain para tentara yang tewas dan juga para rakyat sipil pun ikut menjadi korban dari keberingasan belanda yang ingin menaklukan dan menguasai kota Renggat.

kembali dengan penuturan wasmad bahwa pada saat itu para tentara belanda menembak apapun yang bergerak, bahkan para tentara Indonesia dan rakyat Renggat yang bersembunyi di gorong-gorong pun ikut ditembak semuanya tanpa tersisa yang hidup, belanda pun tidak memperdulikan berbagai kalangan yang bahkan saat itu Bupati Tulus dan kepala polisi pun menjadi korban dan hal itu pun disaksikan oleh istri dan anak-anak yang ternyata ayahnya ditembak hidup-hidup lalu juga menurut kejadian para korban pun mencapai tiga ribu orang.

Peristiwa Sungai Berdarah

Aksi berdarah lainnya yaitu yang masih hidup pun disuruh melakukan berbaris yang menuju ke lapangan, pihak koloni sendiri bahkan tanpa adanya dari warga yang belum sempat di intrograsi langsung saja tembak ditempat dan sisa lainnya disuruh juga mereka mengambil para mayat yang berserakan di seluruh kita renggat lalu kemudian semuanya ditumpuk dan semua jasad itupun dibuang ketepian Sungai Indragiri. Darah dari mayat masyarakat pun menjadi kan warna sungai pada saat itu semuanya merah darah.

Dalam situasi yang sangat rumit dan tidak tahu harus berbuat apa atas peristiwa yang terjadi kemudian, Wasmad bersama Letnan Satu Himron Suherman dan Letnan Muda Thamsur Poad begerak ke pinggir hutan sambil menysuri barangkali adanya tentara yang selamat atau warga namun hasil yang mereka mencarunya hinga berpencar yakni nihil, tidak ada hanya mereka bertiga saja ternyata yang hidup dikota yang telah kelabu tersebut.


Akhir Peristiwa

Lalu waktu semakin berlalu hingga kota rengat menjadi petang yang dimana para penjajah belum juga rampung dengan rencananya lalu justru semakin menurunkan pasukan Baret Hijau yang dimana adanya tentara yang hingga 350 orang. Pasukan ini datang dari Tembilahan dan muncul melalui jalur air sungai. Wasmad berupaya menyelamatkan diri dengan cara apapun itu disaat perjalanan nya menyusuri sungai dan hutan ia pun dapat bertemu dengan pejuang-pejuang lainnya. Tetapi apa daya tetap aja pejuang lainnya termasuk Wasmad tepat pada 6 harinya dari kejadian berdarah tersebut atau tepat 11 Januari 1949 dirinya ditangkap oleh pasukan Belanda di rumah orangtua angkatnya di daerah Sekip. Ia ditangkap seregu tentara KNIL dibawah Komando Tomasoa.

Wasmad pun otomatis dimasuki kedalam jeruji besi atau sel. Saat Wasmad telah berada di dalam penjara pun dirinya bertemu dengan sejumlah tentara Indonesia yang lebih dulu ditangkap dibanding dia. Bagi Wasmad dari pengakuan nya sendiri bahwa yang dia bilang yaitu “Penjara ternyata mimpi buruk selanjutnya karena disana pun didapati berbagai siksaan dan memang tidak sedikit yang tewas dalam siksaan itu".

Pada saat 27 Desember 1949 yaitu belanda mengakui kedaulatan Indonesia maka wasmad sendiri tidak menyangka bakal masih hidup dimulai dari 5 januari yang dimana juga dirinya dipenjara selama 11 bulan namun tetap hidup dan itu juga yang membuat dirinya bersyukur selain dirinya ada banyak para tahanan belanda lainnya dibebaskan dan juga para tahanan Indonesia yang menahan tentara belanda juga dibebaskan ditempat Teluk Kuantan. Saat esok harinya wasmad pun kembali ke kota Renggat dan hari demi hari berlalu ia pun telah bekerja di Kantor Bupati Indragiri pada Bagian Umum Penerangan. Saat itu, pun Bupatinya Umar Usman. Dirinya pun mendoakan seluruh tempat wilayah Indonesia tidak seperti kejadian saat ia menjadi saksi mata ia lebih dari ratusan nyawa melayang didepan matanya.


Akhir Kata

Sekian sejarah dari kota Rengat secara lengkap, untuk hal yang baru lainnya di setiap hari hanya berada di jadiitau.blogspot.com, akhir kata terimakasih sobat jadi tau.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel