Peristiwa Kanigoro 13 Januari 1965

JadiTau. Sejarah adalah guru kehidupan itulah hal yang memang benar, kali ini pembahasan mengenai sejarah peristiwa yang hingga masa sekarang terus terkenang, dan peristiwa yang akan dibahas dilakukan secara lengkap simak terus sobat jadi tau. Kali ini mimin akan mengingatkan tentang kejadian peristiwa yang cukup membuat masyarakat Indonesia tetap membenci PKI salah satunya dari tragedi kanigoro di kota kediri, peristiwa kanigoro ini terjadi disebuah pesantren yang dimana tiba-tiba dalam jumlah banyak kader-kader pki ini menyerbu masjid dan melakukan aksi perusakan seperti kitab suci yang diinjak-injak dan lainnya, baiklah sobat jadi tau teruslah simak baca hingga sampai selesei agar paham.


Aksi Kanigoro

Peristiwa ini berada di tempat yaitu Pondok Pesantren Al-Jauhar persis di desa Kanigoro itulah alasan nama peristiwa nya disebut peristiwa kanigoro karena berada di sebuah desa kanigoro kecamatan kras Kota Kediri Provinsi Jawa Timur. Waktu saat kejadian pada tanggal 13 Januari 1965 tepat pada pukul 04.30 pagi hari, ada sejumlah 128 peserta di tempat pondok itu ada kegiatan berupa pelatihan mental Pelajar Islam Indonesia semua nya sangat khusyuk saat membaca Al-Quran sehabis salat tahajud dan menunggu waktu solat subuh.

Akan tetapi tidak ada firasat apa-apa bahkan suasana pun di pondok sangat tenang namun tiba-tiba lebih kurang ada ribuan massa dari kader anggota PKI membawa berbagai senjata datang tanpa salam dan langsung secara sporadis memasuki masjid yang kemudian ratusan pelajar yang berada di mesjid itu pun melihat sendiri bahwa semua al-Quran dimasuki ke karung beras yang kemudian dilemparkan karung yang berisikan kitab suci umat islam ke depan halaman masjid dan di injak-injak.

Penyebab Peristiwa

Selanjutnya sehabis ribuan massa itu menghina dan merusakkan semua yang ada di pondok kemudia para pemuda peserta pelatihan itu disuruh mengumpul ke depan halaman masjid juga. Menurut saksi hidup pun yang berada di laman web tempo bahwa "Saya (si saksi hidup) melihat semua panitia juga diikat dan ditempeli senjata," kala itu sang saksi hidup merupakan seorang yang bertugas menjadi kepanitiaan pelatihan. Tak cukup sampai disitu saja lalu mereka (massa PKI) melihat bahwa menyerang rumah Kiai pengasuh Pondok Pesantren Al-Jauhar dan adik ipar pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, yaitu Kiai Jauhari dan Kiai Makhrus Aly. Dan juga sang ayah dari kiai Makhrus Gus Maksum itu dipaksa keluar rumah dan juga ada aksi berupa tindakan kasar seperti menendang agar segera ke luar rumah.

Seusai aksi itu dilakukan semua baik peserta, panitia pelatihan dan juga pengasuh pondok dan pimpinan pondok dibawa ke markas kepolisian Kras dan menyerahkannya kepada aparat kepolisian. Tetapi saat di perjalanan semua massa kader anggota PKI itu selalu melakukan aksi hinaan seperti mencaci maki dan juga mengancam akan membunuh, penyebab dari ribuan anggota pki "menggrebek" pondok karena balas dendam dan ingin menuntut keadilan atas kematian kader PKI di Madiun dan Jombang yang tewas dibunuh anggota NU sebulan sebelumnya.


Balas Dendam

Tragedi Kanigoro sendiri memang tercipta karena aroma "dendam" yang sangat terasa baik dari PKI dan juga kelompok santri yang berada di kediri. Peristiwa ini merupakan aksi puncaknya karena sebelumnya sering sekali hubungan dari kelompok santri dan PKI itu berselisih tegang, akan tetapi tidak adanya konflik terbuka baru ada peristiwa 13 januari lah konflik terbuka hadir. Penyerbuan di Kanigoro ini tidak adanya korban jiwa hanya saja efeknya yaitu adanya trauma psikologis saat itu semua nya yang merakanannya di pondok pesantren Al-Jauhar, Kota Kediri.

Akan tetapi karena itu aksi dari serangan tiba-tiba dari pki inilah kembali membara dendam di pihak para pemuda pesantren yang ada dikota kediri.

Kubu NU pun merespon atas Peristiwa Kanigoro yang membuat tekad kaum pesantren dan anggota Ansor di Kediri yang ingin segera membantai anggota PKI. Pembantaian pun akhirnya bisa dilakukan setelah satu tahun lebih dari kejadian kanigoro itu adanya keputusan dari pemerintah pusat bahwa PKI adalah organisasi terlarang dan memang pemerintah menyuruh kepada seluruh masyarakat Indonesia agar "dibabat" semua kader anggota PKI tanpa terkecuali. Lantas atas dasar dari kabar pemerintah pusat maka semakin yakin bahwa gerakan yang membantai anggota pki itu perbuatan yang benar. Istilah yang cocok dalam kejadian ini adalah "Seperti api yang disiram bensin, jika ada angin maka lenyaplah semua itu (anggota PKI)

Akhir Kata

Sekian sejarah kanitoro lengkap, untuk hal yang baru lainnya di setiap hari hanya berada di jadiitau.blogspot.com, akhir kata terimakasih sobat jadi tau.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel