Indonesia dan Dunia Dalam 24 Desember 2018 [Updated Fact]
Sunday 23 December 2018
JadiTau. - Welcome dan Selamat kali ini kita masih bisa menikmati tanggal 24 desember atau #24DecemberDay. Sobat tau tanggal 24 desember itu merupakan hari ke-358 dalama kalender Gregorian atau yang kita kenal Masehi. Dan dalam 24 desember itu tanggal 17 Rabiul Akhir 1440H. Lalu apa sih fakta nya di tanggal 24 Desember? Berikut ini hasilnya dari ada apa di tanggal 24 desember 2018.
Banyaknya kejadian yang akan menjadi trend atau topik menarik saat tanggal ini yang ada di Indonesia seperti libur cuti yang kini menurut Menhub (Menteri Perhubungan) kalau saat 24 Desember itu puncaknya arus mudik. Sebelum membahas hal itu ada hal lain juga yang akan di bahas dan disajikan untuk sobat jadi tau.
Bercermin saat tanggal 24 desember 2017 yaitu jumlah penumpang yang ada di terminal kampung rambutan, Jakarta Timur yang biasanya itu paling ramenya hanya 4.000 namun tahun lalu mampu mencapai 13.611 penumpang.
PT.MRT Jakarta sendiri memang masih memiliki tenggat waktu hingga 3 bulan lamanya untuk akan dioperasikan secara resmi nanti, diharapkan semua berjalan normal dan nantinya ibukota Indonesia bisa memiliki transportasi yang mampu menekan angka kemacetan yang tiap tahun selalu bertambah.
Setelah tadi mengulas kabar fakta di tanggal 24 desember 2018 di Indonesia, sekarang dalam dunia apa aja sih hal nya yang berkaitan? Baca hingga tuntas ada hal menarik lainnya sobat jadi tau.
Banyak sejarah dunia yang tercipta pada saat tanggal dan bulan ini yang mungkin sobat jadi tau banyak yang belum tau yakni tokoh matematikawan dunia tutup usia atau meninggal dan sederat lintas sejarah lainnya untuk itu langsung saja berikut informasinya.
Kharaqi Marvazi merupakan ahli yang semasa kecil sudah menguasai bidang perhitungan rumus dasar matematika dan ilmunya semakin berkembang dan dunia pun menobatkan dirinya menjadi matematikawan. Sudah tahun ke 908 tahun yang lalu beliau sudah menghadap ke ilahi, Kharaqi Marvazi lahir di kota Kharaqi karyanya pun sudah banyak ia tuliskan menjadi matematikawan.
Kharaqi dahulu dirinya itu menjadi ilmuwan untuk istana Kharazmshahian posisinya pun saat itu sangat penting bagi istana sendiri, ilmuwan ini pun banyak karya-karyanya yang mendeskripsikan ilmu stagnasi di masa peradaban islam diantaranya Muntaha al-Idrak & at-Tabshirah fi Ilm al-Haiah.
Bagi warga negara ghana sendiri tanggal 24 desember merupakan hari dimana perlawanan rakyat ghana melawan penjajah kompeni yakni perancis, tepatnya saat tanggal 24 desember 1849.
Serangan ini ialah lanjutan dari rencana-rencana perancis yang ingin menguasai kawasan Ghana yang pada saat itu sumber hasil bumi cukup melimpah. Perusahaan dagang asal Perancis yang merupakan "kompor" dari peristiwa sebab mereka lah yang menginvasi dengan bala militer.
Dan pasukan Perancis pun sukses saat itu melakukan penyerangan dan membuat diakuinya Ghana adalah negara jajahan perancis. Setelah perjuangan mengambil tanah air sendiri akhirnya rakyat Ghana meraih kemerdekaannya melalui referendum pada tahun 1958.
Nama asli nya Habibullah Dzulfunun Tehrani Iraqi, dirinya lahir di kota Soltan Abad, Iran. Ilmu - ilmu yang dirinya miliki didapat secara otodidak dan waktunya 20 tahun lamanya, lalu Dzulfunun pergi ke Najaf dan dirinya pun 10 tahun belajar lagi untuk memahami bahasa Arab serta ilmu-ilmu keislaman, khususnya bidang tafsir al-Quran. Habibullah Dzulfunun belajar dengan guru - gurunya yaitu Mirza Habibullah Rashti, Muhammad Fadhil Syarabiyani, Mirza Hossein Mirza Khalil dan Sayid Murtadha Kasymiri. Setelah belajar dengan mereka, Habibullah Dzulfunun kembali pergi ke kota Teheran yang sekarang menjadi ibukota Iran dan hidup di sana hingga akhir hayatnya.
Beliau pun sangat fasih berpuisi hingga menguasai dua bahasa yaitu bahasa iran dan arab. Beberapa tahun juga pria yang wafat di tanggal 24 desember ini pernah mengajar matematika di Dar al-Moallemin Markazi serta Sekolah Tinggi Sepahsalar, saat dirinya mengajar ia pun menulis dan membuat karya-karyanya seperti gerakan bulan dan kumpulan puisi yang masih terdapat di perpustakaan negara Iran.
Indonesia di 24 Desember 2018
Banyaknya kejadian yang akan menjadi trend atau topik menarik saat tanggal ini yang ada di Indonesia seperti libur cuti yang kini menurut Menhub (Menteri Perhubungan) kalau saat 24 Desember itu puncaknya arus mudik. Sebelum membahas hal itu ada hal lain juga yang akan di bahas dan disajikan untuk sobat jadi tau.
Menjadi Puncak Arus Mudik
Seperti yang dilansir laman cnnindonesia.com dan menurut info dari kemenhub yakni lonjakan para pemudik yang meramaikan mulai pelabuhan,stasiun kereta api,bandara,terminal, dan juga jalan tol pun mulai padat yang tak seperti hari-hari biasanya.Bercermin saat tanggal 24 desember 2017 yaitu jumlah penumpang yang ada di terminal kampung rambutan, Jakarta Timur yang biasanya itu paling ramenya hanya 4.000 namun tahun lalu mampu mencapai 13.611 penumpang.
MRT Mulai Uji Coba Angkut
Bergeser dari kabar liburan akhir tahun, sekarang di insfrastruktur Indonesia ada kabar baik. Dilansir dari laman detik.com dan mendapat informasi dari PT.MRT Jakarta, kalau nantinya pada 24 desember 2018 akan di uji coba angkut hal ini pun berkaitan dengan akan dikomersilkan MRT pada bulan maret tahun depan.PT.MRT Jakarta sendiri memang masih memiliki tenggat waktu hingga 3 bulan lamanya untuk akan dioperasikan secara resmi nanti, diharapkan semua berjalan normal dan nantinya ibukota Indonesia bisa memiliki transportasi yang mampu menekan angka kemacetan yang tiap tahun selalu bertambah.
Setelah tadi mengulas kabar fakta di tanggal 24 desember 2018 di Indonesia, sekarang dalam dunia apa aja sih hal nya yang berkaitan? Baca hingga tuntas ada hal menarik lainnya sobat jadi tau.
Dunia di 24 Desember
Banyak sejarah dunia yang tercipta pada saat tanggal dan bulan ini yang mungkin sobat jadi tau banyak yang belum tau yakni tokoh matematikawan dunia tutup usia atau meninggal dan sederat lintas sejarah lainnya untuk itu langsung saja berikut informasinya.
Matematikawan Muslim, Kharaqi Marvazi Meninggal
Kharaqi Marvazi merupakan ahli yang semasa kecil sudah menguasai bidang perhitungan rumus dasar matematika dan ilmunya semakin berkembang dan dunia pun menobatkan dirinya menjadi matematikawan. Sudah tahun ke 908 tahun yang lalu beliau sudah menghadap ke ilahi, Kharaqi Marvazi lahir di kota Kharaqi karyanya pun sudah banyak ia tuliskan menjadi matematikawan.
Kharaqi dahulu dirinya itu menjadi ilmuwan untuk istana Kharazmshahian posisinya pun saat itu sangat penting bagi istana sendiri, ilmuwan ini pun banyak karya-karyanya yang mendeskripsikan ilmu stagnasi di masa peradaban islam diantaranya Muntaha al-Idrak & at-Tabshirah fi Ilm al-Haiah.
Perang Dunia I : Perancis Melawan Ghana
Bagi warga negara ghana sendiri tanggal 24 desember merupakan hari dimana perlawanan rakyat ghana melawan penjajah kompeni yakni perancis, tepatnya saat tanggal 24 desember 1849.
Serangan ini ialah lanjutan dari rencana-rencana perancis yang ingin menguasai kawasan Ghana yang pada saat itu sumber hasil bumi cukup melimpah. Perusahaan dagang asal Perancis yang merupakan "kompor" dari peristiwa sebab mereka lah yang menginvasi dengan bala militer.
Dan pasukan Perancis pun sukses saat itu melakukan penyerangan dan membuat diakuinya Ghana adalah negara jajahan perancis. Setelah perjuangan mengambil tanah air sendiri akhirnya rakyat Ghana meraih kemerdekaannya melalui referendum pada tahun 1958.
Wafatnya Habibullah Dzulfunun (Guru Puisi Negeri Iran)
Habibullah Dzulfunun ialah seorang yang tersohor di negeri penghasil nuklir di timur tengah yakni Iran. Habibullah Dzulfunun sudah wafat 71 tahun yang lalu dan meninggal di usianya yang 87 tahun.Nama asli nya Habibullah Dzulfunun Tehrani Iraqi, dirinya lahir di kota Soltan Abad, Iran. Ilmu - ilmu yang dirinya miliki didapat secara otodidak dan waktunya 20 tahun lamanya, lalu Dzulfunun pergi ke Najaf dan dirinya pun 10 tahun belajar lagi untuk memahami bahasa Arab serta ilmu-ilmu keislaman, khususnya bidang tafsir al-Quran. Habibullah Dzulfunun belajar dengan guru - gurunya yaitu Mirza Habibullah Rashti, Muhammad Fadhil Syarabiyani, Mirza Hossein Mirza Khalil dan Sayid Murtadha Kasymiri. Setelah belajar dengan mereka, Habibullah Dzulfunun kembali pergi ke kota Teheran yang sekarang menjadi ibukota Iran dan hidup di sana hingga akhir hayatnya.
Beliau pun sangat fasih berpuisi hingga menguasai dua bahasa yaitu bahasa iran dan arab. Beberapa tahun juga pria yang wafat di tanggal 24 desember ini pernah mengajar matematika di Dar al-Moallemin Markazi serta Sekolah Tinggi Sepahsalar, saat dirinya mengajar ia pun menulis dan membuat karya-karyanya seperti gerakan bulan dan kumpulan puisi yang masih terdapat di perpustakaan negara Iran.