Panduan Lengkap Menjadi Saksi TPS (Kisah Nyata Dari Anak 17 Tahun)

Jadiitau. Langsung saja pasti kalian yang membuka artikel ini sedang bingung, gundah, risau, keder pokok nya mah gaktau tapi kepengen jadi saksi karna banyak masyarakat Indonesia sendiri pun saat ditawari mereka ketakutan, kebinggungan karna apa? Padahal enak, wong cuman sehari dapet "vulus" nya banyak bahkan orang nguli bangunan aja sehari dapet kek gitu kerja seharian dah gitu dapet makan juga hehe..

Sengaja saya bilang "vulus" sebab partai beda-beda gak sama mereka dan inipun yang buka ini mungkin sudah dikasih tau sebelumnya sama yang ngajak kan pastinya, tapi bagi yang buka ini namun belum tau apa-apa serta penasaran mudah apa memang sulit jadi saksi? Apa bener bicaraan orang tentang saksi itu ribet?

Anda penasaran langsung aja yahh disini pun ingat anda simak semua agar paham karna ini kisah nyata dan juga saya pun disini berumur 17tahun baru jadi DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan sudah menjadi saksi pula. Ntah pemuda seperti saya banyak tapi kayaknya banyak namun mereka tidak share pengalaman nya.


Jam 07:00

Itulah jam yang jika anda saksi memang tidak boleh telat dari jam segitu karna nanti kalian akan ditolak oleh KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) sebab telat dan untuk itu datanglah lebih awal agar anda dapat bisa menjadi saksi dan tentu "vulus" wkwk...

Disaat itu pula jam segitu tps dah mulai dan para kpps serta saksi pun haruslah bersumpah atau berjanji berikut ini bunyinya:
“ Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah atau berjanji :
“Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai Anggota KPPS dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945“

“Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilu Walikota dan Wakil Walikota, Gubernur dan Wakil Gubernur, tegaknya demokrasi dan keadilan, serta mengutamakan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pada kepentingan pribadi atau golongan”

*walau disini memang untuk kpps tapi para saksi lain pun ikut juga dan saya yang baru pertama kali jadi ikut-ikutan (maklum pertama boz)

Setelah bersumpah semua nya ke posisinya masing-masing. Saat itu para kpps pun membuka kotak suara, berikut ini foto nya dari saya sendiri :

Terlihat depan saya saksi lain turut ikut memfoto momen tersebit bahkan samping say juga. Hal ini sangat penting maksudnya saya melakukan dokumentasi seperti ini karna bisa saling memberitahukan tps kita dah dimulai.

Dan juga tak lama sekitar 10 menit para pemilih saat saya menjadi saksi pertama kali diumur 17an mereka ibu-ibu dan sampe jam set 11 bergerombol atau bareng-bareng namun yang paling terakhir pemilih dibawah umur 25tahun mereka bergerombol dateng tps untuk tidak golput :D mantab jiwa gan hehe.. (perlu diingat tps lain-lain bisa jadi para pemilih sudah ada banyak atau malah sejam an juga bisa namun hal yang sedikit seperti itu jarang sekali tahun per tahun nya)

Dan fakta yang saya dapat yaitu sekarang petugas KPPS sudah banyak pemuda walau memang yang muda masih kurang pengalaman seperti senior, saya saja pemilih hanya 206 namun selesei jam 4 sore dan di tps lain justru 700an pemilih telah rampung saat maghrib.

Kesimpulan nya yaitu : Petugas KPPS haruslah memiliki keuletan baik pemuda maupun senior dan juga baik sebagai kpps saksi atau yang bertugas di tps haruslah sesuai dengan sumpahnya yaitu intinya dilakukan tanpa ada kepentingan pribadi atau golongan

Jam 08:00 - Jam 09:00

Sudah sejaman di tempat saya saksi sangat serius tapi saksi tepat disebelah saya kita cukup akrab dia orang karawang lahir dan teman saya juga lahir orang karawang memang karawang top lahh.

sementara di tps lain yaitu ibu saya menjadi saksi malah sangat ramah, namun ada kejadian kocak dan memang setiap tps saya yakini pasti ada hal yang membuat gelak tawa mah :D

Ada anak kecil bersama ibunya, saat ibunya sudah ada dibilik pencoblosan anaknya bilang ke ibunya dgn suara cukup lantang "nyoblos itu apa?" dan yg membuat tertawa ialah anaknya yg sangat polos berbicara kembali "ibu nmr 3 yah" haha...

Kesimpulan nya : yang orang pikirkan tps itu acara sakral namun tak lah bagi saya, justru menambah pengalaman serta dapat juga mempunyai kenalan baru tak memandang usia.


Jam 10:00

Di jam ini tps saya bertugas sepi dan juga tps yang tempat saya diberi undangan nyoblos pun sepi juga. Saya bukan nyoblos ditempat saya menjadi saksi jadi saya harus ijin dahulu kepada kepala kpps nya hanya untuk nyoblos hanya sebentar saja.

Dan saya pun sudah berada di tps 3 jam an dan para saksi semua nya pada ngudud (merokok) dan saya pun disana yang tidak merokok namun nafas saya mulai sesak karna mereka merokok mulu ada mah dari mereka 6 rokok dan satu orangnya abis rua rokok saat sepi seperti itu aduhh sesak :3

Dan ditps lain justru kata ibu saya saksi tidak ada yang merokok walau cuman ada satu bapak2 tapi dia mah molor (tidur)

Kesimpulannya : banyak berdoa saja jika anda bukan perokok dan mudah-mudah an tempat tps nya saksi tidak ada yang merokok dan jika anda perokok yasudah lah, tapi dari awal memang semua tergantung para kpps atau ketua nya...


Jam 11:00

Pada saat ini saya rasa cukup bangga karna para pemuda juga pada ikut nyoblos dan mereka bergerombolan atau bersama-sama bukan hanya ibu-ibu aja :D

saya capek duduk mulu dah 4 jam dan makanan box nya belum juga ada :( namun ada 3 teman satu sekolahan ada disana menjadi pemilih dan 2 teman sd namun mereka tak menyapa saya pada sombong

Kesimpulan nya : semakin turunnya angka pemuda yang golput dan justru yang telah beristri ada suaminya yang golput karna kerja.

[ telah setengah hari tps dah dimulai dan saya menjadi saksi pun telah mencatat yaitu : surat suara yang belum diapa-apa in untuk pemilih walkot dan gubernur beda 1, jumlah DPT mencapai 247, dan polisi serta linmas masing-masing 1 ]

"Nanti jika kalian menjadi saksi tulis saja di kertas kosong yaa siapa tau saja korlap sampean membutuhkan"


Saat makan pun saya waktunya selesei dzuhur yang seharusnya itu untuk yang DPTB tapi di tempat saya hanya ada 11 orang saja sedangkan ditempat lain justru membludak jadi mereka ada yang makan sebelum jam 12 ada juga pas jam 1.

Kesimpulan nya : enak lho jadi saksi tps dapet juga nasi kotak namun saksi lain yang bersama dengan saya dia dapet nasi bungkus lauknya ikan mujair, gkusah saya sebut partainya nanti malu :D

Nantikan part kedua mengenai cerita saya yang kini telah berumur 18 tahun, jika kamu punya cerita menarik bisa ceritakan di kolom komentar bebas asal sopan. Sekian terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel